Selasa, 19 November 2013

Sahabat adalah Cermin



Persahabatan timbul biasanya karena adanya kecocokan satu sama lain. Setelah cocok, maka akan timbul interaksi satu sama lain, hingga akhirnya timbul rasa saling membutuhkan satu sama lain dalam hal menyelesaikan masalah. Baik itu masalah besar maupun masalah kecil.
Ketika kita mendengar semua masukan dan nasihat yang sahabat kita berikan, dan menjalankan apa yang dia berikan, maka secara tidak langsung dan perlahan prilaku kita mengikuti apa yang sahabat kita berikan pada kita. Hmm... secara tidak langsung bisa dikatakan kita adalah cermin dari sedikit kepribadian mereka pada saat-saat tertentu. Terutama pada saat kita menjalankan nasihat-nasihat dari mereka.
Lalu apa salahnya jika kita memang cermin dari sahabat dari kita? Apakah itu akan mengganggu sahabat kita?
Tentu saja dalam hal ini tidak ada yang salah, selama cermin di sana memperlihatkan sebuah kebaikan. Permasalahannya tidak semua cermin menampilkan gambar yang baik, terkadang cermin menampilkan hal-hal buruk yang mungkin tidak kita inginkan. Bila sudah begini apakah kita akan tetap senang melihat cermin tersebut.
Sebagian orang akan menghindari cermin tersebut dan membuang jauh-jauh cermin tersebut ke tong sampah. Sebagian lagi tetap memperhatikan cermin tersebut tanpa ada keinginan untuk merubahnya kembali seperti bentuk semula. Dan sebagian lagi berusaha untuk membersihkan cermin tersebut agar cermin tersebut bisa kembali bersih seperti semula.
Sahabat yang baik adalah sahabat yang bisa membersihkan cermin sahabatnya ketika cermin tersebut kotor. Ia selalu menjaga agar cermin tersebut bisa menjadi baik kembali, semua karena dirinya tahu cermin adalah bagian dari dirinya sebenarnya, ia tidak menipu dan jujur.
***
Sebagai sahabat kita harus bertindak sebagai pembersih cermin ketika sahabat kita berbuat salah. Kesalahan mereka adalah cermin dari diri kita sendiri, karena baik buruknya adalah bagian dari kita. Sungguh tidak adil ketika mereka berbuat salah kita hanya diam tanpa kata melihat kesalahannya, layaknya sebagian orang yang membiarkan cermin tersebut tetap kotor tanpa ada keinginan untuk dibersihkan.
Terlebih jika kita membuang cermin tersebut dengan alasan karena kita malu punya cermin tersebut, sungguh sebuah tindakan tidak setia kawan bukan? Bukankah di saat seperti ini kita seharusnya menjadi seorang yang lebih peduli dari sebelumnya? Bukankah ini saat yang tepat untuk membuktikan siapa sahabat sejati dan siapa yang bukan sahabat?
Bila memang kita adalah sahabat sejati, maka buktikanlah diri kita bisa membuat cermin dari sahabat kita menjadi lebih baik. Jadikan diri kita sebagai orang pertama yang membuat sahabat kita menjadi lebih baik dan lebih berarti dari sebelumnya. Karena itulah fungsi sahabat sebenarnya.
Jangan pernah menuntut banyak terhadap sahabat kita, namun berikan yang terbaik untuk kebaikan sahabat kita. Karena kita adalah sahabat sejati, karena kita adalah sahabat yang tulus. Selamat menghargai persahabatan....

Salam Inspirasi


Irawan Senda


Like the Post? Do share with your Friends.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

IconIconIconFollow Me on Pinterest